Brassica chinensis var. parachinensis
Apa itu Caisim?
Tanaman ini memiliki nama latin Brassica chinensis var. Parachinensis.
Sawi hijau adalah salah satu sayuran daun populer di Indonesia. Nama lainnya adalah sawi bakso (karena menjadi sayuran daun pendamping dalam penyajian bakso) atau caisim/caisin (dari nama bahasa Kanton 菜心, choy sum, yang harafiah berarti "hatinya sayur"). Jenis sawi lain yang juga kadang-kadang disebut sawi hijau adalah pakcoy/petsai atau sawi sendok. Tumbuhan ini mudah dibudidayakan di kawasan tropis, meskipun berasal dari kawasan Cina selatan yang beriklim subtropis. Sebagai sesama sayuran daun, sawi hijau kadang dikacaukan dengan sawi sendok maupun kailan. Sawi hijau berbeda dari sawi sendok (pakcoy) yang berukuran lebih kecil dan tangkai daun melebar (tidak gilig). Sawi hijau juga tidak sama dengan kailan, yang berdaun lebih kaku dan cenderung tidak roset penampilan tanamannya. Sawi hijau sangat populer sebagai sayuran pendamping pada bakso serta beberapa masakan dengan pengaruh dari Tiongkok. Dalam budidaya, biasanya dipanen pada usia 40 hari setelah pindah tanam. Bagian yang dikonsumsi adalah helai daun dengan tangkainya, yang jarang dimakan sebagai lalapan. Pengolahan biasanya adalah dilayukan atau direbus.
- Manfaat Caisim :
Caisim merupakan sayuran hijau yang kaya akan vitamin A, C, dan K yang sangat penting untuk menjaga fungsi tubuh. Vitamin A dan C adalah antioksidan alami yang kuat melindungi tubuh dari radikal bebas, membantu memperkuat imunitas tubuh dan menjaga kesehatan penglihatan. Sedangkan vitamin K sendiri berfungsi untuk menjaga kepadatan tulang dan mampu mencegah kerusakan syaraf otak.
Selanjutnya, caisim juga merupakan sumber mineral seperti zat besi, magnesium, kalsium, seng, kalium, selenium, mangan, folat, serta kaya akan protein dan serat sehingga baik untuk pencernaan dan penurunan kolesterol. Asam folat juga sangat baik untuk mencegah cacat janin dan menjaga perkembangan janin agar tetap sehat.
Caisim yang kaya serat juga sekaligus dapat membantu detoksifikasi dalam tubuh, khususnya di dalam usus. Selain itu, caisim juga mengandung sulfur dan antioksidan sehingga sangat baik untuk detoksifikasi tubuh.
Caisim juga merupakan sayuran hijau yang mengandung glucosinolate yang kemudian dikonversi ke isothiocyanate sehingga memiliki sifat antikanker. Isothiocyanate tersebut juga berfungsi untuk mencegah peradangan dan mengurangi risiko stroke. Selain itu, kandungan antioksidan, vitamin, dan mineral yang dimiliki oleh caisim juga sangat tinggi sehingga akan sangat baik menurunkan risiko kanker.
Caisim juga memiliki sifat antiinflamasi yang dapat mencegah peradangan kronis serta mengurangi risiko penyakit arthritis dan bengkak-bengkak lainnya. Hal ini dikarenakan caisim memiliki kandungan vitamin K dan asam lemak omega-3 yang memperkuat sistem imun tubuh.
Referensi :
Wikipedia.
Komentar
Posting Komentar